Buku Populer

Sabtu, 22 Januari 2011

Haji

Hadiah Terindah dari Allah SWT


Saat itu saya tengah hamil anak kedua ,tepatnya hamil muda kira-kira tahun 2006 lah.Selain karunia anak kedua ,Alhamdulillah ada rezeki harta lumayan gede menurut ukuran kami .Pengennya waktu itu mau beli rumah di depok ,maklum tahun 2004 kami pindah dari Surabaya ke depok gak langsung bisa beli rumah tapi mengontrak rumah, ngontrak dari rumah satu ke rumah kontrakan yang lain. Sekalinya dapat rezeki berupa harta yang segitu kita berencana mo beli rumah di depok..lumayan bisa untuk DP. Ya tiap minggu kita hunting rumah ,datangin satu perumahan ke perumahan ambil brosur lihar harga dan lihat lokasi perumahan.Proses pencarian rumah yang terus berlangsung hingga kehamilan saya masuk usia 5 bulan tak kunjung ada hasil.Akhirnya kami menghentikan upaya mencari rumah,ah mungkin takdir kami memang ngontrak ya di depok .

Alhamdulillah kami tinggal di depok walaupun saat itu dengan suasana ngontrak.Kontrakan kami berdekatan dengan teman-teman suami saat sekolah di STM Telkom lokasinya di tanah baru beji depok, sengaja memang kita tinggal dekat mereka supaya kami bisa minta tolong sewaktu-waktu jika ada masalah,maklum orang baru.

Gak rugi ternyata tinggal dekat mereka , mereka termasuk golongan orang-orang saleh menurut saya , saya beruntung bisa tinggal dekat dengan mereka,banyak ilmu dan efek baik yang mereka tularkan.baik dalam mengasuh anak,hidup berkeluarga maupun masalah rohani.Mereka hidup secara sederhana walaupun saya tahu mereka itu sangat bisa hidup dengan gaya hidup lebih dari seperti sekarang.
Kami sering diundang acara walimatusafar oleh sahabat kami, tahun 2004 akhir sahabat suami yang tinggal dekat kami berangkat haji,mereka rombongan .Seneng banget bisa menghadiri acara walimatusafar mereka. Disitu saya mendapat suatu pelajaran ooo pergi haji itu gak harus ketika usia beranjak senja ,rumah sudah segede gaban bahkan dengan jumlah mobil berderet. Rumah-rumah sahabat kami yang berangkat haji tersebut imut-imut alias 4L kok ..mindset saya langsung berubah saat itu ..mereka gak ‘’Kedonyan” ( pepatah jawa).walimatusafar secara sederhana tapi sangat menyentuh hati. Tahun 2005 ada rombongan lagi teman kami yang berangkat haji ,saya lihat mereka ikhlas meninggalkan anak-anak mereka yang saat itu masih balita . Ya anak adalah bagian dari ujian juga,tinggal menakar seberapa patuh diri kita atas perintah Allah SWT.

Melihat mereka pergi haji semakin bersemangat saya untuk membuka Tabungan haji ,kala itu suami membuka tabungan haji senilai 1 juta di satu rekening saja. Saya ingat dengan perkataan Petugas Takaful ‘’ Ibu jika ingin pergi haji niat saja tidak cukup,harus dibarengi dengan ikhtiar’’ benar niat harus dibarengi dengan ikhtiar. Ya saat itu kami hanya bisa ihtiar buka rekening haji..ah nabung saja dikit-dikit semampu kita.Semasa kita mulai menabung banyak banget ujian kebaikan buat kami ..ibu mertua sakit stroke..entah ini ujian kebaikan atau keburukan,kami menyikapi ini sebagai ujian kebaikan karena stebagai ladang amal ibadah kami .otomatis acara nabung untuk haji agak terbengkalai karena ada panggilan yang lebih dari haji.

Sampailah di tahun 2006 saya hamil anak kedua ketika rezeki besar tak diduga-duga dari Allah itu datang,yang semula itu untuk DP rumah .Entah kenapa proses mencari rumah tinggal untuk dibeli itu susah banget kalo sudah ketemu rumah yang lokasi cocok eee harga tak cocok, ketemu rumah dengan harga cocok ee lokasi gak cocok begitu terus sampai akhirnya kita mengehentikan proses pencarian rumah.
Tiba-tiba saya terbersit ide bagaimana kalau rezeki tersebut untuk berangkat haji ,saya berdiskusi dengan suami saya,awalnya suami ragu-ragu ,setelah proses presentasi ini itu dia mengangguk setuju . Saat itu salah satu isi presentasi saya ke suami adalah ‘’Pak kita kurang apalagi meskipun disini kita ngontrak tapi kita sudah punya rumah di surabaya,sudah dikaruniai anak dan sudah punya mobil..mumpung ibuku masih sehat bisa jaga anak-anak kita,kalaupun sepulang haji kita gak ada uang untuk beli rumah di depok ya udah kita pulang aja ke surabaya..kan sudah ada tempat untuk berteduh’’

Sesuai rekomendasi teman-teman di depok saya menggunakan jasa KBIH Ummu Quro sebagai tempat kami untuk dibimbing supaya ibadah haji kami lancar. Saat itu saya tengah hamil 7 bulan . saya putar telpon KBIH Alhamdulillah kami dilayani dengan baik,saya yang lagi hamil besar sangat terbantu .Saya gak perlu mondar mandir ngurus surat ini itu semua by phone petugas Ummul Quro langsung datang untuk membawa berkas-berkas yang dibutuhkan untuk proses keberangkatan, semua dipermudah bahkan urusan KTP pun sudah diurus ama UQ, perlu diketahui saat itu kami masih ber KTP Surabaya.Alhamdulillah semua proses kami jalanin dengan mudah ,mendapatkan porsi haji sesuai keinginan yaitu berangkat tahun 2007.

Kami masih mempunyai waktu 1 thn kala itu untuk mempersiapkan anak-anak yang masih balita ,aisha yang thn 2007 masih bayi dan Aina kala itu berusia belum genap 5 tahun.Alhamdulillah saya dikaruniai orangtua yang sangat baik mereka rela tinggal selama 9 bulan di depok untuk supaya bisa adaptasi dengan anak-anak sehingga memudahkan mereka dalam mengasuh anak-anak selama kami tinggal.
Di Ummul Quro manasik haji dilakukan 8 bulan sebelum keberangkatan,jadi kira-kira awal maret kami bisa mengikuti manasik haji,setiap 2 minggu sekali kami manasik di UI atau di asrama haji pondok . saya jadi ingat setiap manasik saya selalu menenteng Aisha yang saat itu masih bayi,ya membawa perbekalan segambreng deh ,mulai kereta bayi,bubur bayi ,popok,pampers dll. Sambil mendengarkan tauziah kam juga sambil momong Aisha ..ngikutin kemana dia merangkak :D meskipun rebyek byek nenteng balita ,kami selalu hadir ketika manasik..gak ingin satupun manasik terlewatkan ,kami sangat exciting sekali.Jadi selama manasik saya dan suami gentian yang mondar mandir keluar masuk ruangan ,gantian momong hehehe.
Bulan Juni 2007 saat pelunasan ONH ,alhamdulillah saat itu dollar masih dibawah 9rb ..kira-kira total ONH saat itu sekitar 27jt/orang,alhamdulillah bener-bener kami bahagia bisa melunasi biaya ONH untuk berangkat berdua ,Allah maha kaya,Dia yang memperjalankan kami ,Dia pulayang mencukupkan semuanya.Sisa tabungan saat itu hanya cukup untuk biaya Aina masuk SD , gak cukuplagi untuk DP rumah idaman kami ...bener-bener deh saat itu kami sudah lupa akan keinginan punya rumah di depok , yang ada hanya luapan syukur dan bahagiakarena akan bertamu ke Baitullah..ya Baitullah telah di pelupuk mata kami , Baitullah yang dulu saat kami awal menikah mungkin hanya akan kami datangi dikala kami sudah pensiun.. ya rencana Allah itu sangat indah..diusia pernikahan kami ke 6 thn Allah memeprcepat semua itu .

Hal yang paling menyayat hati adalah saat kami harus membuat surat wasiat ,surat wasiat jika selama perjalanan haji 40 hari itu tiba-tiba ajal menjemput . saya dan suami membuat surat wasiat siapa yang bertanggung jawab n ngurus anak,harta peninggalan dan lain-lain..serasa besok akan mati saja saya saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar