Buku Populer

Rabu, 17 November 2010

Istana Kedua

Resensi Buku ‘’ Istana Kedua ‘’ by Rinda



Dalam buku ini Asma Nadia bercerita tentang Tokoh Pras,Arini dan Mei Rose.Asma menciptakan tokoh Arini yang lembut,santun,cerdas dan memiliki karir cemerlang sebagai penulis , Pras berperan sebagai ayah dan suami yang ideal bagi keluarga dambaan semua wanita serta Mei Rose seorang wanita yang malang, seorang janda dengan satu anak yang sangat memimpikan figure suami ideal untuknya dan ayah untuk anak tunggalnya .
Bagai Siang dan malam,yang merupakan satu paket,kisah Pras dan Arini ini mengantarkan kita pada kenyataan mendasar pada hidup ,manusia,hasrat dan realita.Tak mungkin kita pungkiri dua hal yang tidak semuanya kita sukai datang serentak.
Seperti bangun dari kematian,Suara hati yang cepat kubantah sendiri,Tidal,tidak ada yang bangun dari kematian,tulis Asma melukiskan perasaan tokohnya dengan puitis,yang merupakan bagian dari kecantikan novel ini.

Arini berhenti berlari,tak berusaha menghindar dari luka papar Asma mengakhiri kisahnya.Sebuah suara lirih yang menggelegar karena menunjukkan tekad menjadi wajah lain dari Langkah wanita Indonesia  masa kini. Arini sempat terpuruk namun dia segera bangkit ..bangkit untuk menatap masa depan bersama anak-anaknya . Membaca Novel ini saya sangat tersentuh dengan Tokoh Arini , sebagai wanita sempurna  sosoknya yang penyayang anak, lembut,smart dan berkarir cemerlang  tidak bisa menjadikan Pras mengambil keputusan yang memenangkan Arini sebagai satu-satunya belahan Jiwa. Saya juga sebel dengan Arini ..kenapa dia tidak bisa tegas , bisa saja kan dia mengancam melakukan sesuatu yang ‘Big’ untuk mepertahankan suaminya.Arini sosok wanita yang terjebak , dia hanya bisa memaki maki nasibnya dalam hatinya dalam rintihannya berikut '' JIka Cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lellaki,kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan  dengan satu perempuan ? ''

Pras sangat kebingungan dengan siatuasi yang sangat menjebaknya ..dai bener-bener terjebak dalam kondisi yang sangat rumit . Tapi saya sangat sebal dengan tokoh Pras yang Asma ciptakan ..lelaki yang menurut saya tidak bisa mengambil keputusan , tidak bisa tegas dan tidak menghargai kesetiaan istrinya yang telah menemaninya dalam suka maupun duka selama belasan tahun.

Mei Rose..uhh sebel banget saya dengan Tokoh ini ..seolah-olah tidak ada cara lain yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan lelaki ideal untuk menjadi suami dan ayah bagi anaknya ,wanita egois dan saya kira dia sosok yang tidak  smart.Menjebak suami orang pada suatu situasi sulit.Gak Kreatif dehhh si Mei Rose ini . Lihat saja kalimatnya Mei Rose berikut ''Aku telah merampas sesuatu yang paling berharga dari hidupnya.Dan sangat wajar jika perempuan ini datang dengan segunung lahar api ...hm Koreksi.Aku tidak merampas apapun aku hanya memaksanya berbagi''

Menurut saya dengan kepiawannya mengeksplorasi dunia kata,Asma Nadia memotret poligami dari semua sisi : sisi suami,sisi korban (dalam hal ini istri pertama) dan sisi perempuan pemilik Istana kedua. Kisah ini sangat menyentuh sampai bisa membawa pembacanya terutama saya bergejolak sebel,marah, dan hanyut dalam kesedihan . Kisah yang membuat saya menjadi ingin mewajibkan ‘’ Semua laki-laki membaca Novel ini ‘’ .


Judul Buku : Istana Kedua
Penerbit : Gramedia
Penulis buku : Asma Nadia
Harga : Rp.29.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar